Di suatu daerah pasti memiliki Peribahasa daerah dan pantun, begitu pun dengan Desa kami Pangkalan lampam, berikut beberapa
Peribahasa yang populer pada jamannya :
Bung tumbuh tak jauh dari rumpun.
Dalam bahasa indonesia adalah Tunas bambu tumbuh tidak jauh dari rumpun
Artinya : Sifat anak tidak jauh berbeda dengan orang tuanya.
Melukut mata kunyit, makin diukut makin lengit.
Dalam bahasa indonesia adalah Menir mata kunyit, makin diambil makin hilang
Artinya : Semakin banyak berusaha, makin tidak berhasil.
Jangan melo antah diayak
Dalam bahasa indonesia adalah jangan ikut padi diayak
Artinya : Jangan ikut-ikutan bila tidak tahu tujuan.
Lapang dak betebas.
Dalam bahasa indonesia adalah Tanah lapang tidak di tebas.
Artinya : Pekerjaan yang kecil menghasilkan untung yang besar.
Sepat nak makan toman.
Dalam bahasa indonesia adalah Sepat ingin makan toman.
Artinya : Orang kecil ingin mengalahkan orang besar.
Sekusut-kusutnyo benang jangan ditetak dari pangkal temui ujungnyo.
Dalam bahasa indonesia adalah Sekusut-kusutnya benang jangan dipotong, cari pangkal temui ujung.
Artinya : Permasalahan yang rumit selesaikan dengan bijaksana.
Luk kunyit nga kapur.
Dalam bahasa indonesia adalah Seperti kunyit dengan kapur.
Artinya : Apa yang dinyatakan menjadi kenyataan.
Belum sudah atap, ngeraeh sepifir.
Dalam bahasa indonesia adalah Belum sudah atap, mengambil selifir.
Artinya : Belum tuntas pekerjaan yang satu datang pekerjaan yang lain.
Lamenlah tebu pangkal lagi dak manis, apolagi ujungnyo.
Dalam bahasa indonesia adalah Kalau memang tebu, pangkal lagi tidak manis, apalagi ujungnya.
Artinya : Pada mulanya kurang memuaskan.
Itu saja beberapa Peribahasa dari Desa pangkalan lampam yang sangat populer pada jamannya, dan tugas kita selaku generasi penerus adalah melestarikan Peribahasa tersebut agar tak lekang oleh waktu.